Diam Tak Berarti Benar-Benar Diam

Ada yang dalam diamnya, ia berjuang mati-matian. Meladeni segala yang dikasihnya. Menggenggam erat orang-orang yang meminta uluran tangannya. Merangkul mereka yang kesepian, tak berteman. Mengelap setiap tetes keringatnya yang menetes, hingga tak semua orang tau kepedihannya.

Wajar saja, jika ada orang yang menghinanya, menggunjingnya, menuduhnya, mengkhianatinya. Wajar saja, karena mereka memang tak pernah tau seberapa pedih ia berjuang.

Wajar saja, jika ada orang yang iri hati padanya, mendoakan kejelakan kepadanya. Wajar saja, karena mereka tak pernah tau seberapa payah ia mendapat segalanya.

Wajar saja...karena ia berjuang mati-matian dalam diamnya saja. Jadi wajar saja jika mereka tak pernah menganggap setiap tetes keringat perjuangannya itu.


Ia berjuang begitu keras, maka pastilah ada masanya Sang Maha Pengasih memberinya waktu untuk merebah, meluruskan tengkuk, memanjakan punggung dan bahunya yang mulai rapuh dengan sedikit pijatan kecil, lembut, melelapkannya dalam tidur yang sedikit panjang. Meski setelahnya ia terbangun dan memaksakan tubuh lelahnya bekerja kembali.

Memang sudah digariskan oleh Sang Maha Kuasa untuk setiap takdir hidupnya. Pedih, payah, lelah,  luka, sakit, bahagia, senang, nyaman, ia bahkan mensyukuri segalanya. Tak ayal ia selalu tampak berseri seberapapun sakit yang dialaminya.

Ia punya satu hal yang takkan bisa dikenali, takkan bisa dimengerti, dan takkan bisa dipahami oleh manusia-manusia biasa. Ia punya satu hal yang hebat, istimewa, dan sangat luar biasa. Adalah hal yang tak bisa diterima oleh akal saja. Adalah hal yang akan selalu menjadi rahasianya. Rahasia dirinya dengan Tuhannya, Allah Azza waJalla.


Maka, tak seorangpun dapat menilai seseorang yang lain. Kecuali ia adalah dirinya sendiri. Karena setiap manusia adalah berbeda. Setiap manusia adalah istimewa. Setiap manusia adalah baik bagi dirinya. Setiap manusia adalah misteri. Siapa yang tau, dibalik kesederhanaan seseorang, ia punya hal hebat yang diluar batas kemampuan manusia lainnya. Yaa, karena setiap manusia punya rahasia masing-masing dengan Sang Pencipta, Sang Maha Kuasa, Sang Pemilik Segala, Allah Ta’ala.

Karenanya, diam tak berarti benar-benar diam.


-Aisyahf-

Komentar

Postingan Populer