KENALI PRIBADI PEMUDA BANGSA KITA
Di zaman sekarang, para pemuda-pemudi Indonesia semakin kehilangan akal pikiran, jiwa, dan semakin tidak mengenali dirinya. Mereka semakin tidak peduli pada masa depan. Mereka semakin tidak peduli pada hal-hal sulit yang satu langkah lagi mereka akan menghadapinya. Mereka semakin tidak peduli pada kesehatan jiwa, tubuh dan pikirannya. Mereka juga semakin tidak peduli pada makna 'pentingnya pendidikan sejak usia dini'.
Pada dasarnya mereka memang sudah dewasa, namun mereka kebanyakan tidak mau memanfaatkan kedewasaan mereka untuk mencari bekal hidup di masa depan. Kebanyakan dari mereka mungkin tahu, mereka disekolahkan oleh kedua orangtua mereka adalah untuk menjadi orang yang baik. Namun mereka terkadang tidak menyadari, bahwa apa yang mereka lakukan di sekolah, apa yang mereka lakukan di rumah dan di lingkungan sekitar adalah apa yang akan mereka dapatkan dimasa depan.
Mereka yang di sekolahnya rajin, di rumahnya giat belajar, dan di lingkungannya baik, sangat jelas bahwa kelak yang akan mereka dapatkan adalah hidup tenang dan berkecukupan dengan bergelimangnya ilmu pengetahuan. Nikmat bukan? Lantas apa yang akan didapatkan kelak bagi mereka yang di sekolahnya selalu bolos dan seenaknya saja, di rumahnya malas, dan di lingkungannya buruk? Apakah mereka akan hidup sama dengan mereka yang rajin belajar dan disiplin waktu? Jawabannya, tentu tidak.
Hidupnya yang akan disibukkan dengan kebimbangan dan kegelisahan, miskin ilmu dengan bergelimangnya tagihan hutang, adalah gambaran masa depan mereka yang senang berfoya-foya, mereka yang selalu menyia-nyiakan waktunya untuk hal-hal tidak berguna, mereka yang selalu hidup tak karuan dan seenaknya saja, mereka yang malas belajar, mereka yang gemar bolos sekolah, dan mereka yang tidak mau berusaha.
Seharusnya mereka sadar, bahwa mereka adalah penerus bangsa, pewaris negara, pemimpin jutaan masyarakat, pembangun masa depan yang lebih cerah, dan sadar bahwa mereka adalah tokoh utama dari adanya perubahan untuk menjadi lebih baik. Karna dimasa sekarang ini, pemimpin-pemimpin kita banyak yang menyalah-gunakan jabatan dan tugasnya untuk semata-mata memuaskan rasa hausnya akan harta dan pujian akan jabatan terhormatnya. Maka dari itulah, kita sebagai penerus cita-cita bangsa Indonesia, harus lebih selektif dan disiplin dalam menggunakan waktu, harus lebih bijak dalam menyelesaikan masalah, harus lebih berani dalam menentukan sesuatu, harus lebih bertanggung jawab dalam menuntut ilmu, harus lebih logis dalam berpikir, serta harus lebih dewasa dalam menjalani hidup, tidak lagi seperti anak kecil yang hanya bisa merengek, mengadu, meminta, memaksa, dan hidup seenaknya.
Hidup itu benar-benar menyenangkan jika memang kita mau dan berani dalam menerima segala resiko terhadap apa yang diputuskan dan dilakukan olehnya.
Jadi, termasuk pemuda/pemudi yang seperti apakah kita?
Pada dasarnya mereka memang sudah dewasa, namun mereka kebanyakan tidak mau memanfaatkan kedewasaan mereka untuk mencari bekal hidup di masa depan. Kebanyakan dari mereka mungkin tahu, mereka disekolahkan oleh kedua orangtua mereka adalah untuk menjadi orang yang baik. Namun mereka terkadang tidak menyadari, bahwa apa yang mereka lakukan di sekolah, apa yang mereka lakukan di rumah dan di lingkungan sekitar adalah apa yang akan mereka dapatkan dimasa depan.
Mereka yang di sekolahnya rajin, di rumahnya giat belajar, dan di lingkungannya baik, sangat jelas bahwa kelak yang akan mereka dapatkan adalah hidup tenang dan berkecukupan dengan bergelimangnya ilmu pengetahuan. Nikmat bukan? Lantas apa yang akan didapatkan kelak bagi mereka yang di sekolahnya selalu bolos dan seenaknya saja, di rumahnya malas, dan di lingkungannya buruk? Apakah mereka akan hidup sama dengan mereka yang rajin belajar dan disiplin waktu? Jawabannya, tentu tidak.
Hidupnya yang akan disibukkan dengan kebimbangan dan kegelisahan, miskin ilmu dengan bergelimangnya tagihan hutang, adalah gambaran masa depan mereka yang senang berfoya-foya, mereka yang selalu menyia-nyiakan waktunya untuk hal-hal tidak berguna, mereka yang selalu hidup tak karuan dan seenaknya saja, mereka yang malas belajar, mereka yang gemar bolos sekolah, dan mereka yang tidak mau berusaha.
Seharusnya mereka sadar, bahwa mereka adalah penerus bangsa, pewaris negara, pemimpin jutaan masyarakat, pembangun masa depan yang lebih cerah, dan sadar bahwa mereka adalah tokoh utama dari adanya perubahan untuk menjadi lebih baik. Karna dimasa sekarang ini, pemimpin-pemimpin kita banyak yang menyalah-gunakan jabatan dan tugasnya untuk semata-mata memuaskan rasa hausnya akan harta dan pujian akan jabatan terhormatnya. Maka dari itulah, kita sebagai penerus cita-cita bangsa Indonesia, harus lebih selektif dan disiplin dalam menggunakan waktu, harus lebih bijak dalam menyelesaikan masalah, harus lebih berani dalam menentukan sesuatu, harus lebih bertanggung jawab dalam menuntut ilmu, harus lebih logis dalam berpikir, serta harus lebih dewasa dalam menjalani hidup, tidak lagi seperti anak kecil yang hanya bisa merengek, mengadu, meminta, memaksa, dan hidup seenaknya.
Hidup itu benar-benar menyenangkan jika memang kita mau dan berani dalam menerima segala resiko terhadap apa yang diputuskan dan dilakukan olehnya.
Jadi, termasuk pemuda/pemudi yang seperti apakah kita?
Komentar
Posting Komentar