Laporan Hasil Pengamatan Morfologi Jamur
HASIL
PENGAMATAN MORFOLOGI JAMUR
GURU PEMBIMBING
AHMAD
JUNAEDI, S.Pd.Si
DISUSUN OLEH
SITI AISYAH
FADHILAH
MUNAWAROH
WIWIN WINARTI
KHALIMATUS SA’DIYAH
MUNAWAROH
WIWIN WINARTI
KHALIMATUS SA’DIYAH
MAIMUNAH
KELAS X B
MAAI MERTAPADA
BAB I
A.
DASAR TEORI
Jamur adalah organisme yang sel-selnya
berinti sejati atau eukariotik, berbentuk benang, bercabang-cabang, tidak
berklorofil, dinding selnya mengandung khitin atau selulosa atau keduanya,
heterotrof, absortif dan sebagian besar tubuhnya terdiri dari bagian vegetatif
berupa hifa dan generatif yaitu spora.
Jamur merupakan kelompok organisme
eukariotik yang membentuk dunia
jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri
jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh,
pertumbuhan, dan reproduksinya.
jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri
jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh,
pertumbuhan, dan reproduksinya.
Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar
yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium
menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah. Hifa adalah struktur
menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa (Pelczar and Reid,
1958). Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa.
Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding
melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati
ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel.
Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atauhifasenositik.Struktur hifa
senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti
dengan pembelahan sitoplasma.
Saprofit merupakan jamur pelapuk dan
pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari
organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar
jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah
diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahan bahan
organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Jamur benang yang berukuran kecil dan
biasanya bersifat uniseluler dapat diamati dengan mikroskop. Mikroskop
merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang
berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang
organisme yang berukuran kecil. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada
kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya)
dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber
cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
B.
ALAT DAN BAHAN
Alat
|
Bahan
|
1) Kaca objek (object
glass)
|
1) Tempe
|
2) Kaca penutup
(cover glass)
|
2) Roti yang
sudah berjamur
|
3) Mikroskop
|
3) Nasi yang
sudah berjamur
|
4) Pinset
|
4) Aquades
|
5) Pipet tetes
|
5) Jamur merang
|
6) Jarum
|
C.
CARA KERJA
1.
Siapkan
mikroskop dan perlengkapannya.
2.
Siapkan kaca
objek yang bersih, kemudian teteskan
akuades di tengah-tengah kaca tersebut sebanyak 3 tetes.
3.
Ambilah sedikit
jamur dari tempe (hifa berwarna putih). Letakkan jamur tersebut pada kaca objek
yang telah disiapkan.
4.
Tutup kaca objek
dengan kaca penutup. Perhatikan supaya tidak ada gelembung udara pada saat
menutup objek kaca!
5.
Amati dibawah
mikroskop dengan pembesaran rendah sampai tinggi.
6.
Gambarlah bentuk
jamur yang kalian amati!
7.
Berikanlah
keterangan pada gambar kalian berdasarkan literatur yang ada!
8.
Ulangi langkah 1
– 7 untuk 3 jamur lainnya!
BAB II
A.
HASIL PENGAMATAN
Dalam tahap persiapan, kami mendapat
sedikit kendala dalam hal pengambilan jamur pada tempe maupun roti. Kami harus
menggunakan jarum untuk mengambil jamur-jamur tersebut dan itu membuat kami
kesulitan. Bahkan kami hampir mengambilnya langsung dengan tangan kami, sebelum
akhirnya guru pembimbing mengatakan pada kami bahwa jamur-jamur yang akan
diteliti harus dalam keadaan higenis.
Dalam tahap pengamatan, kami benar-benar
kesulitan mendapatkan cahaya sehingga jamur yang akan kami amati sulit untuk
dilihat. Sampai pada akhirnya kami mendapatkan cahaya dan skla pembesaran yang
tepat. Jamur-jamur tersebut pun dapat kami amati.
Tahap terakhir pun ada didepan mata.
Setelah kami selesai mengamati jamur tersebut, kami pun ditugaskan untuk
menggambarkan apa yang kami lihat terhadap jamur-jamur yang kami amati melalui
mikroskop tersebut.
Berikut keterangan hasil pengamatan kami
: Jamur pada tempe berbentuk seperti serabut-serabut akar yang panjang dan
saling berhubungan, serta berbentuk seperti gelombang. Sedangkan jamur pada
roti berbentuk seperti bintik-bintik kecil yang mengelompok namun tidak
beraturan.
B.
PEMBAHASAN
Jamur
jenis Rhizopus sp. dan Rhizopus Stolonifer masuk kedalam divisi Zygomycota.
Berikut pembahasannya:
Ciri-ciri jamur
yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:
a. Biasa
hidup sebagai saprofit;
b. Miselium
bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau
buluh;
c. Dinding
sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya merupakan
sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana;
d. Perkembangbiakan
secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah
pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium. Sporangium
berisi spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium
baru;
e. Perkembangbiakan
secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa
jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa betina adalah
hifa yang menerima isi selnya.
Beberapa
contoh jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah sebagai berikut.
a. Murcor Mucedo,
hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan, misalnya, kotoran hewan dan roti busuk. Dari miselium pada subtratnya muncul benang-benang tegak dengan
sporangium pada ujungnya. Sporangium ini berisi spora. Jika sporangium sudah
matang, akan pecah sehingga spora akan tersebar keluar. Spora akan tumbuh
menjadi miselium baru. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan
gametangium.
b. Murcor Javanicus,
berperan dalam pembuatan tapai karena jamur ini terdapat dalam ragi tapai. Jamur ini termasuk makhluk hidup yang mempunyai daya untuk mengubah tepung
menjadi gula.
c. Rhizopus sp.,
yang terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya untuk memecah putih telur dan
lemak. Oleh karena itu, ia berperan dalam pembuatan tempe dan oncom putih.
Jamur tempe mempunyai hifa yang berguna untuk menyerap makanan dari kacang
kedelai. Dalam waktu dua sampai tiga hari, kumpulan hifa tersebut akan membungkus
kedelai yang kemudian disebut tempe. Selain pada tempe, jamur ini juga dapat
tumbuh di tempat-tempat yang lembap.
BAB III
KESIMPULAN
Jamur genus Rhizopus memiliki tiga jenis
hifa, yaitu hifa yang menjalar di permukaan substrat disebut stolon, hifa yang
menembus ke dalam substrat seperti akar disebut rizoid, dan hifa yang menjulang
ke atas dan membentuk sporangium disebut sporangiosfor. Sporangium atau kotak
spora akan menghasilkan sporangiospora/spora. Jamur Zygomycota bisa
menghasilkan spora, maka cara reproduksinya dapat dilakukan secara aseksual
yaitu apabila sporangium telah matang (biasanya berwarna hitam) maka dindingnya
robek dan pecah yang menghasilkan banyak spora, selanjutnya akan keluar dan
menyebar dengan bantuan angin. Jika jatuh di tempat yang cocok, akan tumbuh
membentuk hifa baru.
-Aisyahf-
Komentar
Posting Komentar